Ditengah isu mahasiswa desa yang mengalami shock culture saat kuliah ke kota, maraknya upaya pemahaman LGBT di lingkungan kampus, dan hingga 70% mahasiswa di beberapa PTN favorit terkendala pembayaran Uang Kuliah Tunggal ( UKT ). Rumah Singgah Cerita Baik hadir sebagai wadah yang menjawab kebutuhan mahasiswa untuk beradaptasi di lingkungan yang baik dan memberdayakan desa melalui kemampuan kepemimponan yang mumpuni.
Mengusung konsep Kampung to Kampus, Kampus to Kampung , mencerminkan siklus pendidikan dan pembangunan yang komprehensif, dimulai dari persiapan masyarakat kampung untuk memasuki kampus, hingga kembali ke kampung halaman. Program ini bertujuan untuk mencetak generasi muda yang tidak hanya berkompeten secara akademis tetapi juga berpotensi sebagai agen perubahan positif di wilayah mereka.