.
Sejak tahun 2018 hingga 2024, Qurban Baik telah menyalurkan hewan maupun daging qurban ke berbagai daerah pelosok di Jawa Barat yang jarang mendapatkan daging qurban, yaitu Cianjur, Depok, Purwakarta, Kabupaten Bandung dan Sumedang. Qurban Baik sudah membantu lebih dari 7900 penerima manfaat. Tahun ini, kami mengangkat judul “Cerita Qurban di Desa”, bekerjasama dengan Asosiasi Kopi Maluku, untuk menjangkau daerah kesulitan qurban desa binaan mereka di Pulau Seram, provinsi Maluku.
Dalam data BPS 2025, Maluku adalah provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi setelah provinsi-provinsi Papua dan Nusa Tenggara Timur. Kemiskinan di pedesaan Maluku mencapai 25.08%, atau 463.894 jiwa. Desa binaan Asosiasi Kopi Maluku ada di Desa Salas. Desa ini seluruhnya mualaf, namun kesulitan secara ekonomi. Pada tahun 2024, 1 sapi qurban disana dibagikan untuk 132 kepala keluarga, dan itupun hasil bantuan pemerintah.
Desa Cimarga terdiri dari 6 Dusun, dengan jumlah peternak kurang lebih 100 peternak. Sekitar 470 ekor Domba dan 30 ekor Sapi di ternak di Cimarga. Peternakan ini sudah berjalan sejak tahun 2000, namun mengalami berbagai kendala. Seperti, kesulitan pakan dimusim kemarau, terkendala jarak dalam pemasaran, dan jika menjual langsung dari petani ke pasar, jaraknya cukup jauh. Jika peternak menjual ke bandar, harganya turun drastis. Sudah ada kelompok tani yang menaungi, namun belum ada pembinaan yang berjalan. Para peternak ini berharap, hasil peternakan bisa terserap oleh konsumen, sehingga dapat mensejahterakan petani. Harapannya, menjadi penghasilan pokok para petani, karena kondisi saat ini masih menjadi sampingan karena tidak terlalu menguntungkan.
Dengan semangat pemberdayaan dari desa ke desa, kami mengajak teman baik semua untuk memberdayakan petani dan peternak di Desa Cimarga, Sumedang, dan mengentaskan isu kemiskinan di Desa Salas, Pulau Seram, Maluku melalui program Donasi Terbaik di Bulan Qurban. Mari buat #CeritaBaikdiDesa untuk saudara kita yang membutuhkan.